NU Harus Hadir

Beberapa hari terakhir saya menikmati perbincangan para aktivis muda NU baik melalui social media maupun melalui ngopi darat. Dari berbagai obrolan tersebut saya menyimpulkan ada satu benang merah yang bisa kita ambil, ada semacam kegundahan dan kegalaun tentang masa depan NU mengingat banyak sekali tantangan yang akan dihadapi baik dari eksternal maupun internal NU.

Kegalaun-kegalaun itu positif dan harus dihargai karena mereka masih peduli dan bentuk kecintaaan yang besar terhadap NU. Anak-anak muda inilah yang akan menjadi tulang punggung NU masa depan. Mereka tahu yang akan mereka dimasa depan akan sangat berbeda dengan NU masa lalu.

Dinamika masyarakat kita dari waktu-ke waktu semakin cepat berubah. Masyarakat NU bertumpu pada budaya agraris yang komunal juga ikut berubah, transformasi rural menjadi urban terjadi dimana-mana, arus deras informasi melalui media internet merangsek sangat cepat hingga ke ruang-ruang privat di kampung-kampung.

Perubahan-perubahan ini tidak hanya berpengaruh secara lahiriah saja, tapi juga struktur sosial budaya dan pola pikir juga ikut berubah. Ikatan kolektif masyarakat manjadi lebih longgar dan mereka menjadi lebih independen dan otonom dalam mengambil keputusan.

Problematika kehidupan yang mereka hadapi juga semakin komplek, tidak hanya persoalan sosial ekonomi tapi soal pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.

Maka pertanyaan besarnya kemudian yang harus kita jawab adalah “Apakah NU masih relevan bagi masyarakat?, Apakah kehadiran NU masih dibutuhkan masyarakat?, Apakah NU mampu menjawab roblematika yang semakin kompleks ditengah-tengah masyarakat?”

Pesantren sebagai soko guru NU utama juga posisinya sekarang mulai problematik, dulu pesantren adalah episentrum masyarakat sekitarnya, menjadi tempat bertanya segala hal, soal agama, ekonomi, sampai hal-hal yang ringan, saran soal nama anak misalnya. Spektrum jangkauan pengaruh pesantren juga sangat luas, menembus batas-batas geografis.

Sekarang yang kita hadapi, spektrum pengaruh pesantren semakin mengecil hanya terbatas dilingkungan pesantrennya. Pesantren juga bertransformasi menjadi “sekadar” lembaga pendidikan pada umumnya, tidak kurang tidak lebih.

Lalu apa yang harus dilakukan NU menghadapi berbagai tantangan tadi? Pertama dan mandatori dilakukan adalah NU harus kembali hadir ditengah masyarakatnya, jamaahnya. Apa bentuk kehadiran itu? Tegas saya katakan pelayanan, sekali lagi pelayanan. NU harus hadir melayani kembali jamaahnya.

Dirikanlah pusat layanan jamaah dimana-mana, jadikan kantor PW/PC/MWC yang tersebar diseluruh penjuru tanah air sebagai pusat layanan umat. Pusat layanan yang berfungsi melayani semua kebutuhan masyarakat mulai soal urusan keagamaan, sosial, ekonomi, dan semua hajat utama kehidupan masyarakat.

Pusat layanan umat bisa mengadopsi bentuk layanan publik satu pintu yang sudah banyak diterapkan oleh berbagai pemerintah daerah dan telah terbukti secara efektif meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap rakyatnya.

Saya membayangkan pusat layanan umat punya NU ini akan menjadi rujukan masyarakat mulai dari sekedar rujukan informasi keagamaan, nyari ustadz, mau menyalurkan zakat, infaq, sodakoh, atau bahkan bisa juga menjadi hub inkubator UMKM.

Ini memang kerja besar dan panjang, menuntut adanya komitmen dan konsistensi dalam bergerak. Harus dimulai, daripada tidak sama sekali. Bisa dimulai dari daerah-daerah basis NU nya kuat, baru kemudian bisa dikembangkan ke daerah perkotaan yang memang masyarakatnya lagi haus belajar agama.

Terakhir, NU tidak boleh berhenti bicara soal politik kebangsaan dan negara, karena NU adalah salah satu pendiri republik, tapi NU tidak boleh lupa bahwa ada umat yang harus disapa dan dilayani, itulah makna sesunggguhnya kehadiran NU ditengah masyarakatnya..

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s