Beberapa bulan lalu beberapa media ramai memberitakan generasi milenial Jakarta kesulitan membeli rumah. Senin lalu Detik.com menulis 95% generasi milenial akan menjadi gelandangan pada tahun 2020, mengutip pernyaataan dari General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung, harga rumah semakin tidak terjangkau generasi milenial. Separah itukah kondisi keuangan generasi milenial kita?
Untuk menjawab pertanyaan itu, saya kembali membuka data-data hacia riset Alvara Research Center dan akhirnya menemukan data alokasi pengeluaran konsumen Indonesia berdasarkan survei nasional bulan Desember 2016.
Untuk menyederhanakan analisis, pengeluaran tersebut dibagi menjadi 9 kelompok, yakni kebutuhan dasar (sandang, pangan papan, termasuk pendikan, kesehatan), telepon, internet, tabungan, investasi, asuransi, cicilan, hiburan, dan donasi.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran terbesar milenial dan generasi sebelumnya tetap sama yakni pengeluaran yang terkait kebutuhan dasar mereka. Yang membedakan milenial dan generasi sebelumnya adalah pengeluaran milenial untuk komunikasi, internet, dan hiburan libel tinggi dibanding generasi sebelumnya. Kalau melihat data yang ada, ada indikasi bahwa generasi milenial lebih banyak mengeluarkan duitnya untuk tiga kelompok pengeluaran tadi dengam mengorbankan tabungan, dll.
Untuk mempertajam analisis saya coba membandingkan komposisi pengeluaran antara milenial yang tinggal di kota dan milenial yang tinggal di desa. Ternyata hasilnya cukup signifikan perbedaanya, proporsi pengeluaran rural millennial terkait kebutuhan dasar jauh lebih tinggi dibanding urban millennial. Data tersebut juga menunjukkan selain untuk memenuhi kebutuhan dasar, proporsi pengeluaran urban millenial untuk komunikasi, internet,dan hiburan lebih tinggi dibanding rural millennial. Ini menunjukan fenomena gaya hidup milenial itu adalah gaya hidup masyarakat kota.
Pengeluaran yang tinggi untuk komunikasi dan internet tersebut tercermin dengan tingginya konsumsi internet generasi milenial, sebagaian besar generasi milenial menghabiskan lebih dari 7 jam sehari berselancar di dunia maya. Bila Gen X dan Baby Booner mengenal pepatah “mangan gak mangan asal kumpul”, maka bagi generasi milenial, pepatah yang lebih tepat adalah “mangan gak mangan asal konek”