Memprediksi dan membaca arah Indonesia masa depan sangatlah menarik. Dari berbagai data dan analisa, momentum Indonesia dalam jangka panjang sangat ditentukan pada kondisi tahun 2020. Bukan saja karena pemilu presiden akan dilakukan tahun 2019, tapi estimasi data yang dilakukan dari berbagai sumber menunjukkan tahun 2020 akan menjadi tonggak berbagai perubahan signifikan yang ada di Indonesia.
Secara Ekonomi, World Economic Forum tahun 2015 memprediksikan Indonesia di tahun 2020 akan menempati peringkat 8 ekonomi dunia, dan dengan pengguna internet mencapai 140 juta, Indonesia akan menjadi pasar digital terbesar di Asia tenggara tahun 2020.
Selain itu Indonesia 2020 juga bisa kita lihat dari berbagai fenomena-fenomena yang bibitnya sudah terjadi saat ini. Paling tidak ada tiga fenomena bisa menjelaskan kondisi Indonesia di tahun 2020 yaitu Komposisi Urban-Rural, Penduduk kelas menengah, dan Komposisi penduduk muda.
Penduduk Urban
Bangsa Indonesia sejak dulu selalu dikenal sebagai bangsa agraris dimana mayoritas penduduknya tinggal di desa, namun Sensus Penduduk (SP) yang dilakukan BPS tahun 2010 menunjukkan komposisi penduduk yang tinggal di kota semakin tinggi, 49,8% penduduk Indonesia sudah tinggal di kota pada tahun 2010 dan prediksi yang dilakukan BPS komposisi penduduk kota ditahun-tahun mendatang akan semakin meningkat cukup pesat bahkan ditahun 2015 ini penduduk kota sudah lebih besar dibanding penduduk desa. Perubahan komposisi penduduk kota-desa bukan sekedar perubahan geografis saja, tapi lebih juga merupakan perubahan budaya, nilai-nilai sosial, perilaku, dan pola pikir.
Gb 1. Persentase Penduduk Kota (Indonesia, Jabar, Jateng, dan Jatim)
Sumber: BPS
Masyarakat kota yang kemudian kita sebut masyarakat urban adalah masyarakat terbuka dan cenderung individualis. Mau tidak mau, suka tidak suka nilai-nilai tradisional pelan tapi pasti akan semakin terpinggirkan oleh budaya urban. Masyarakat urban adalah masyarakat yang digerakkan oleh nilai-nilai ekonomi dan waktu karena itu sifat-sifat komunal juga akan tersisih.
Penduduk Kelas Menengah
Sejak 3 tahun terakhir wacana kelas menengah Indonesia menghiasi berbagai kajian dan tajuk berita. Secara jumlah kelas menengah Indonesia memang fantastis, BCG dalam laporannya menyebutkan tahun 2012 jumlah MAC (Middle-Class and Affluent Consumers) di Indonesia berjumlah 74 juta jiwa, McKinsey yang lebih konservatif menyebutkan kelas menengah Indonesia tahun 2012 sebanyak 45 juta jiwa. Beberapa lembaga domestik bahkan menyebutkan jumlah lebih fantastis, menurut merekea paling tidak 140 juta penduduk Indonesia adalah kelas menengah.
Gb 2. MAC (Middle-Class and Affluent Consumers) di Indonesia
Sumber: BCG Analysis
Kenapa kelas menengah penting? dalam sejarah diberbagai negara kelas menengah selalu menjadi motor perubahan terutama terkait dengan aspek ekonomi dan perubahan sosial. Mereka sudah memiliki daya beli yang cukup sehingga mampu menjadi penggerak ekonomi dari sektor konsumsi, mereka juga memiliki gaya hidup diatas kebanyakan orang.
Kelas menengah juga memiliki ciri kaum terdidik, mereka memiliki cukup bekal keilmuan sehingga artikulasi pemikiran mereka cukup baik. Mereka kritis dan tidak segan-segan mengutarakan opini pribadi mereka terkait isu-isu sosial disekitar kehidupan mereka.
Penduduk Muda
Lebih dari 35% penduduk Indonesia tahun 2015 adalah penduduk muda yang berusia 15 – 34 tahun, bahkan untuk daerah perkotaaan seperti DKI Jakarta penduduk mudanya bisa mencapai lebih dari 40%. Mereka ini adalah penduduk yang lahir antara 1980-an sampai 2000-an, mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai generasi millennial. Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Millenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X yang lahir tahun 1960 – 1980.
Gb 3. Konsumsi Internet Generasi Millennial dan Generasi X
Sumber: Alvara Strategic Research
Dibanding generasi sebelumnya, generasi millennial memang unik, hasil riset yang dirilis oleh Pew Research Center misalnya secara gamblang menjelaskan keunikan generasi millennial dibanding generasi-generasi sebelumnya. Yang mencolok dari generasi millennial ini dibanding generasi sebelumnya adalah soal penggunaan teknologi dan budaya pop/musik. Kehidupan generasi millennial tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama internet, entertainment/hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini.
Wajah Indonesia 2020
Wajah Indonesia tahun 2020 akan sangat ditentukan pertemuan tiga entitas diatas yakni kombinasi antara masyarakat urban, kelas menengah, dan millennial. Merekalah yang akan menjadi pelaku utama sejarah Indonesia di masa mendatang, saya menyebut mereka sebagai The Urban Middle-Class Millennials.
Prediksi yang dilakukan BPS menunjukkan di tahun 2020 penduduk kota akan mencapai 56,7% dan tahun 2035 akan mencapai 66,6%!. Prediksi BCG menyebutkan jumlah MAC (Middle-Class and Affluent Consumers) tahun 2020 mencapai 141 juta orang, sementara McKinsey memprediksikan kelas menengah Indonesia tahun 2030 mencapai 130 juta orang.
Sementara itu jumlah generasi millennial Indonesia tahun 2020 juga rasanya tidak akan berbeda terlalu jauh dari jumlah sekarang, bahkan cenderung konstan diangka 35%. Millennials ditahun 2020 berada pada puncak keemasan kehidupan mereka baik dari sisi kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakatnya.
Lalu bagaimana ciri dan karakter masyarakat urban middle-class millennials? Setidaknya ada tiga yaitu, Pertama, confidence, mereka ini orang yang sangat percaya diri, berani mengemukakan pendapat dan tidak sungkan-sungkan berdebat di depan publik. Kedua, creative, mereka adalah orang yang biasa berpikir out of the box, kaya akan ide dan gagasan dan mampu mengkomunikasikan ide dan gagasan itu dengan cemerlang. Ketiga, connected, mereka adalah pribadi-pribadi yang pandai bersosialisasi terutama dalam komunitas yang mereka ikuti, mereka juga aktif berselancar di sosial media dan internet.
Jadi selamat menyambut kehadiran the urban middle-class millennials!
Oleh:
Hasanuddin Ali
Founder and CEO
Alvara Strategic Research
*Pengantar pada White Paper dengan judul sama yang akan diterbitkan oleh Alvara Strategic Research dalam waktu dekat
Berdasarkan GDP indonesia ssat ini berada di urutan 16 dunia