Generasi milenial adalah generasi mayoritas, 1 dari 3 populasi Indonesia adalah generasi Milenial, karena itu penting bagi kita untuk melihat pandangan mereka terkait hubungan agama dan negara. Kenapa ini penting? Karena beberapa temuan berbagai lembaga riset seperti PPIM, Wahid Foundation, dan juga Alvara Research Center menemukan ada kecenderungan meningkatnya intoleransi dan radikalisme dikalangan anak muda Indonesia.
Dalam mengukur pandangan generasi milenial tentang hubungnan agama dan negara kami menggunakan tujuh indikator. Ketujuh indikator itu telah kami gunakan sebelumnya untuk menemukan 3 tipologi umat islam Indonesia berdasarkan survei bulan Juli 2018, selengkapnya bisa dilihat artikel Relasi Agama dan Negara: Tiga Tipologi Muslim Indonesia (https://hasanuddinali.com/2018/09/24/relasi-agama-dan-negara-tiga-tipologi-muslim-indonesia/)
Dengan menggunakan K-Mean Clustering Analysis dan Discriminant Analyis, 3 tipologi masyarakat muslim Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
Nationalist-Oriented, mereka adalah umat islam yang menganggap bahwa tidak boleh ada ada idelogi selain Pancasila di Indonesia, mereka juga berpandangan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam, dan dalam bermasyarakat harus memperhatikan norma dan adat yang berlaku.
“Nationalist Religious”-Oriented, mereka adalah umat islam yang berpandangan bahwa agama dan negara bisa saling melengkapi, mereka berpandangan bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dan inklusif, namun disisi lain mereka juga mendukung penerapan perda syariah diterapkan di Indonesia.
Religious-Oriented, mereka adalah umat islam yang memiliki kecenderungan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia, mereka berpandangan seharusnya seorang pempimpin dari berbagai tingkatan harus dari kalangan islam, bahkan mereka menolerir penggunaan kekerasan dalam menegakkan amar makruf nahi mungkar.
Berdasarkan survei terhadap 1097 responden generasi milenial Indonesia di 33 Provinsi pada bulan Oktober 2018, kami menemukan komposisi tipologi milenial Indonesia terkait hubungan agama dan negara adalah sebagai berikut, milenial muslim Indonesia ternyata paling banyak masuk dalam kategori Nationalist-Religious Oriented sebesar 40,9%, disusul kemudian Nationalist Oriented sebesar 35,8%, dan Religious Oriented sebesar 23,3%.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas generasi millennial Indonesia masih menunjukkan keberpihakannya terhadap sistem kenegaraan yang dianut sekarang yaitu negara yang berdasar Pancasila dan UUD 1945. Meskipun demikian generasi milenial yang memiliki kecenderungan berpihak kepada sistem negara berdasar agama juga perlu diwaspadai, karena secara jumlah cukup besar.

Bagaimana profil setiap tipologi berdasarkan indikator demografi? Kita mulai terlebih dahulu profil tipologi berdasarkan usia dan status ekonomi sosial. Secara umum terlihat secara usia, tipologi National Religous Oriented dan Reliogious Oriented memilik pola usia yang hampir sama. Sementara secara status social ekonomi, tipologi Nationalist Oriented memiliki pola yang sama dengan Religious Oriented.

Untuk menguji konsitensi ketiga tipologi tersebut kami melakukan analisa correspondence analysis dengan menggunakan jenis pertanyaan yang lain. Dan hasilnya bisa dilihat dalam matriks dibawah ini dimana Nationaist Oriented lebih dekat dengan atribut sangat pro NKRI, Religious Oriented dekat dua atribut sekaligus yaitu pro khilafah dan sangat pro khilafah. Sementara itu Nationalist-Religious Oriented lebih dekat dengan atribut pro NKRI dibanding atribut yang lain. Hal ini menunjukkan posisi Nationalist-Religious Oriented memiliki posisi yang strategis sebagai bandul yang menentukan arah ideologi bangsa kedepan

Bagaimana preferensi milenial muslim terhadap politi berdasarkan 3 tipologi tersebut diatas?. Mari kita mulai dengan pilihan milenial muslim Indonesia terhadap pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019.

Milenial muslim Indonesia yang masuk kategori Nationalist Oriented dan Nationalist-Religious Oriented mayoritas memilih pasangan Joko Widodo – Maruf Amin, namun perlu diingat bahwa dukungan Nationalist-Religious Oriented terhadap Joko Widodo – Maruf Amin tidak setinggi Nationalist Oriented. Sementara itu sebaliknnya, milenial muslim Indonesia yang masuk ketegori Religious Oriented lebih banyak yang memilih pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Grafik diatas juga menunjukkan milenial muslim yang masuk kategori Nationalist-Religious Oriented lebih banyak yang belum memutuskan pilihannya dibanding dua tipologi yang lain.
Selanjutnya kita akan melihat preferensi milenila muslim terhadap partai politik. Elektabilitas PDI Perjuangan unggul di milenilal muslim yang masuk dalam ketegori Nationalist Oriented dan Nationalist-Religious Oriented, sementara Partai Gerindra unggul di Religious Oriented.
