NetPromoter: Menguji Kekuatan Partai

Untuk melihat performa dan kinerja partai dalam pemilu biasanya menggunakan dua indikator utama, yaitu popularitas dan elektabilitas. Popularitas digunakan untuk melihat seberapa partai dikenal oleh pemilih, sementara elektabilitas digunakan untuk mengukur kemungkinan pemilih akan memilih partai tertentu.

Popularitas adalah pintu masuk agar partai tersebut akan dipilih dikemudian hari, meski tidak selalu berkorelasi positif terhadap nilai elektabilitas,  popularitas yang tinggi tetap menjadi indikator penting yang harus dimiliki oleh sebuah partai. Bagaimana mau memilih bila pemilih tidak kenal partai tersebut sebagaimana pepatah tidak kenal maka tidak sayang.

Angka elektabilitas juga sangat penting bagi partai karena dengan nilai elektabilitas yang tinggi maka partai memiliki acuan angka untuk membaca peluang partai dalam upaya untuk mendapatkan perolehan suara yang tinggi saat pemilu. Namun nilai angka elektabilitas juga bukan jaminan, apalagi bila angka elektabilitas tersebut diperoleh dari survei yang rentang waktunya masih jauh dari waktu pemilu.

Karena itu dibutuhkan indikator-indikator lain untuk semakin memperkokoh nilai elektabilitas, biasanya indikator yang digunakan adalah tingkat soliditas pemilih, apakah pemilih sudah mantap dengan pilihan partainya atau dia masih pindah ke partai lain dikemudian hari.

Alvara Research Center, selain menggunakan indikator soliditas pemilih, juga menggunakan dua indikator yang lain. Dua indikator itu adalah NetTruster dan NetPromoter. NetTruster mengukur tingkat kepercayaan pemilih terhadap partai, NerPromoter mengukur tingkat keinginan pemilih merekomendasikan partai yang dipilih ke orang lain

Menggunakan data dari hasil survei nasional periode survei Januari-Februari 2018, Alvara Research Center melakukan analisa NetTruster dan NetPromoter. Dari pemodelan regresi sederhana didapatkan bahwa ternyata NetTruster dan NetPromoter menunjukan korelasi yang positif dengan R2 sebesar 83,7%. Artinya semakin tinggi tingkat kepercayaan terhadap partai berpengaruh positif terhadap keingininan pemilih untuk merekomendasikan partai tersebut ke orang lain.

promtrust

Dari analisa tersebut juga bisa didapat tiga klaster partai. Partai dengan nilai NetTruster dan Net Promoter Tinggi adalah PKS, PDI Perjuangan, Gerindra, PKB , dan Perindo. Partai dengan nilai NetTruster dan Net Promoter Menengah adalah Nasdem, PBB, dan PPP. Partai dengan nilai NetTruster dan Net Promoter Rendah adalah Golkar, Demokrat, PAN, dan Hanura, bahkan diantara keempat partai ini ada yang mendapatkan nilai negatif.

Bila dikaitkan antara NetPromoter dengan nilai elektabilitas dapat kita lihat bahwa PDI Perjuangan dan Gerindra merupakan dua partai yang kokoh dan kuat, karena baik nilai elektabilitas maupun NetPromoternya sama-sama tinggi. Sementara itu, PKS, PKB, dan Perindo memiliki peluang mendapatkan kenaikan suara karena nilai NetPromoternya tinggi.

Promotevselek

Golkar disisi lain harus waspada, meski nilai elektabilitasnya saat ini masih tinggi, namun memiliki potensi mengalami penurunan suara karena nilai NetPromoternya rendah, hal yang sam terjadi untuk Demokrat, Nasdem, PPP, dan PAN. Posisi terberat dimiliki oleh Hanura, karena nilai elektabilitas dan NetPromoternya paling rendah. Dari analisis ini bisa disimpulkan juga Hanura adalah partai yang paling berat untuk bisa menembus parliamentary threshold.

Tentu nilai NetTruster dan NetPromoter bergerak dinamis seiring waku dan kondisi, sama halnya juga dengan indikator popularitas dan elektabiitas. Dengan memahami indikator-indikator NetTruster dan NetPromoter setidaknya partai-partai akan memiliki indikator yang mampu mengukur kekuatan elektabilitas saat ini sekaligus juga meramal peluang elektabilas dimasa mendatang masih bisa naik lagi atau malah turun dikemudian hari

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s