Secara jumlah generasi milenial di Indonesia saat ini memang paling banyak, kurang lebih 34% dari populasi Indonesia adalah generasi milenial. Namun generasi milenial tersebut tidaklah monolitik, tergantung bagaimana karakter dan perilakunya. Berdasarkan karakter dan ciri generasi milenial yang saya tulis dalam buku Millennial Nusantara yakni 3C, creative, confidence, dan connected, saya kemudian melakukan hypothetical analysis untuk melakukan segmentasi generasi milenial. Karena sifatnya hipotesis, kajian segmentasi ini perlu diverifikasi dan dibuktikan melalui riset kuantitatif.

Model segmen ini dibangun menggunakan dua indikator utama, Pertama, Creativity Level, yaitu indikator seberapa kuat generasi milenial memiliki ide dan gagasan yang out of the box serta berani mengkomunikasikan gagasan tersebut. Kedua, Connectivity Level, indikator yang menunjukkan seberapa kuat ketergantungan generasi milenial dengan internet dan social media. Selain dari sisi online, indikator ini juga mengukur tingkat intensi seorang milinial dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Dari dua Indikator tersebut, saya kemudian menemukan bahwa generasi milenial Indonesia bisa dibagi menjadi 5 segmen, yaitu:

1. Anti-Millennial
   Saya sering mengistilahkan mereka ini hanya fisik dan umurnya yang milenial, tapi perilaku dan karakternya lebih cocok masuk generasi sebelum milenial. Mereka kurang gaul dan tingkat konsumsi internetnya sangat rendah. Dalam bertindak mereka cenderung suka ketenangan dan “nerimo”
2. Nerd-Millennial
   Mereka adalah milenial yang hidup dalam dunia sendiri. Mereka kreatif tapi kurang gaul, mereka adalah orang yang independen, dan cenderung “semau gue”. Konsumsi internet mereka juga relative rendah.
3. Alay-Millennial
   Anda pasti sering mendapati teman anda menulis di WA group “copas dari sebelah” atau teman anda yang sering menshare berbagai status di social media. Ya, mereka inilah Alay-Millennial, tangan dan jempol mereka secepat kilat menshare berbagai status bahkan mungkin mereka belum paham 100% isi dari status yang mereka share tersebut. Mereka juga sangat aktif di sosial media.
4. True-Millennial Mereka adalah milenial trendsetter, gadgetnya komplit, tidak pernah bisa lepas dari koneksi internet, bahkan cenderung sudah kecanduan internet. Mereka juga milenial yang inovatif dan sangat percaya diri dan paling siap dalam melakukan perubahan. Mereka inilah milenial sejati.
5. Mass- Millennial Mereka adalah millennial dengan ciri yang “nanggung”, tapi dugaan saya jumlah mereka paling banyak diantara keempat segmen milenial yang lain. Mereka secara umum adalah follower yang baik, konsumsi internetnya menengah dan kebanyak aktif di internet berdasarkan personal interest.

Berdasarkan hypothetical segment diatas, Alvara Research Center saat ini sedang menguji dan mengukur seberapa besar persentase masing-masing segment melalui riset pasar yang sekarang sedang berjalan. Kelima segmen ini juga akan sangat menarik bila dibedah lebih dalam dengan melihat profil demografi setiap segmen. Dugaan saya segmen Anti-Millennial banyak banyak dihuni milenial tua, sementara True-Millennial sebagian besar didominasi oleh milenial muda.

Bagi perusahaan, memahami kelima segmen milineal ini merupakan langkah penting untuk menentukan strategi apa yang pas untuk mentarget pasar generasi milenial. Dengan mengerti profil setiap segmen, perusahaan tidak akan melakukan”gebyah uyah” dan generalisasi terhadap generasi milenial.