Jawa Barat adalah propinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Di Pileg 2014 PDI Perjuangan dan Golkar bersaing ketat berebut posisi 1 dan 2. Sementara di Pilpres 2014 pasangan Prabowo-Hatta di Jawa Barat mendapat suara lebih banyak dibanding Jokowi-JK.

Pemilih Jawa Barat termasuk pimilih yang dinamis, kedekatan dengan ibukota Jakarta, membuat dinamika politik nasional sangat berpengaruh terhadap berbagai proses politik di Jawa Barat, apalagi lebih dari 30% pemilih Jawa Barat berdomisili diseputar Jakarta.

Karene itu Pilgub Jabar 2108 yang mengusung 4 pasang kandidat ini tentu sangat menarik dan layak ditunggu

Pilgub Jawa Tengah adem ayem saja, begitulah kesan yang kita tangkap apabila dibandingkan dengan dua provinsi tetanganya, Jawa Barat dan Jawa Timur, yang hiruk pikuknya sampai ke level nasional.

Jawa Tengah memang basis utama PDI Perjuangan, dari 100 anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, 31 anggota diantaranya adalah PDI Perjuangan, disusul oleh PKB 13, dan Gerindra 11.

Selain itu kekuatan mesin PDI Perjuangan terbukti saat berhasil mengantarkan Ganjar Pranowo pada periode pertama meski saat itu posisi Ganjar Pranowo baru ditentukan menjelang detik-detik terakhir pendaftaran di KPU.

Akankah mesin PDI Perjuangan kembali bekerja maksimal di PilGub kali ini? tentu menarik diamati mengingat lawan yang dihadapi, Sudirman Said dan barisan partai pedukungnya, merupakan lawan yang tangguh.

Besarnya populasi penduduk Jawa Timur yang berafiliasi dengan NU membuat PilGub Jawa Timur 2018 layak ditunggu, apalagi dua kandidat yang bertarung merupakan dua kader NU yang sangat berpengalaman dan matang secara politik.

Secara tradisional Jawa Timur bisa dibagi menjadi dua karakteristik wilayah, yaitu wilayah pantura dan Madura yang sangat kental ke-NU-annya, dan wilayah mataraman yang sangat kental “abangan”nya. Hal ini tercermin dari hasil Pileg 2014 dimana PKB dan PDI Perjuangan merebut posisi 1 dan 2 di Jawa Timur.