Kalau kita cermati bersama marketing research dewasa ini apapun metodologinya, entah itu FGD, Indepth, Survey pasti berkutat dengan Q & A, researcher bertanya dan responden menjawab, tidak lebih dari itu

Secara tradisional cara ini di pandang lebih mudah dan praktis untuk mendapatkan jawaban dari apa yang di inginkan oleh researcher sehingga tujuan dari riset dapat tercapai
.
Namun demikian cara ini sekarang mulai banyak yang mengkritisi, banyak yang bertanya apakah jawaban-jawaban yang mereka utarakan itu memang jawaban yang sebenarnya mereka inginkan, atau hanya sekedar jawaban seadanya.

Belakangan dengan semakin gegap gempitanya perkembangan social media, seperti facabook, myspace, friendster, dll dan semakin ekpresifnya customer dalam menyuarkan opini dan pendapatnya maka sudah saatnya cara-cara riset yang lama itu di dekonstruksi, diganti dengan cara-cara yang lebih kreatif.

Kata kunci yang harus dipegang oleh para researcher saat ini adalah ASPIRASI, kita harus menangkap aspirasi dari customer kita, bukan sekedar jawaban mereka, disini peran research bukanlah lagi membuat pertanyaan-pertanyaan yang disebut sebagai kuesioner, tapi tugas researcher adalah menciptakan dan melempar isu ke customer dan “membiarkan” isu tersebut di perbincangkan dan di perdebatkan oleh customer, dan setelah itu tugas researcher adalah mendengar dan menyimak aspirasi dari customer terhadap isu tersebut.

Saya percaya bahwa cara ini akan jauh lebih efektif menangkap apa yang sebenarnya di maui oleh customer, apalagi kalau di bantu oleh teknologi, karena melaui cara ini proses interaksi antar customer akan terjadi secara natural dan kita berhasil menangkap aspirasi customer sesungguhnya

Jadi buat para researcher STOP ASKING, START LISTENING YOUR CUSTOMER