12 Tahun Alvara Bersama Indonesia

Tepat hari ini, 19 April 2024, Alvara berusia 12 tahun. Meski sebagai sebuah perusahaan Alvara tergolong masih belia, namun kami bersukur sudah banyak capaian yang kami hasilkan untuk membersamai para pengambil keputusan diberbagai bidang, baik sektor komersial maupun institusi sosial politik, dan pemerintah. Tentu perjalanan kami masih panjang dengan berbagai rencana strategis yang telah kami rumuskan.

Dalam berbagai kesempatan saya sering menyampaikan bahwa Alvara itu bukan lembaga survei, kami adalah perusahaan riset. Lembaga lebih berkonotasi pada makna NGO, sementara Alvara adalah sebuah perusahaan yang beroientasi pada profit.

Riset sebagai sebuah industri sudah berkembang lama. Jauh sebelum banyaknya lembaga survei politik seperti sekarang ini, riset pemasaran berkembang lebih dulu. Bahkan perusahan riset pemasaran global sudah berekspansi masuk ke Indonesia sejak pertengahan orde baru berkuasa. Nielsen, dulu dikenal ACNielsen, salah satu contohnya.

Alvara berdiri tahun 2012 ketika embrio survei sosial politik mulai berkembang, saat itu LSI menjadi salah satu pionernya. Alvara secara nasional mulai ikut meramaikan survei politik saat perhelatan pemilu presiden tahun 2014 yang dimenangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dan sejak itu kami tidak pernah absen dalam pemilu baik skala nasional mapun pilkada hingga kini.

Bisnis inti Alvara adalah riset dengan segala varian metodologinya. Untuk memperkuat positioning dan akselerasi pasar, sejak tahun 2022 kami berkonsentrasi pada 3 lini bisnis. Pertama, riset pemasaran dengan menggunakan brand Alvara Strategic Research. Kedua, riset sosial dan politik dibawah brand Alvara Research Center. Ketiga, riset digital dan data science menggunakan brand Alvara Analytic.

Awal tahun 2024 tahun yang sangat menantang bagi Alvara Research Center, karena kita semua tahu Indonesia punya gawe besar, yakni Pemilu Nasional pada tanggal 14 Februari 2024.

Sejak tahun 2022 kami memiliki kerjasama dengan klien perusahaan Inggris untuk melakukan survei politik di Indonesia, klien ini klien lama yang juga bekerjasama dengan kami saat pemilu tahun 2019. Kerjasama tersebut tidak melulu hanya riset politik tapi juga riset korporasi.

Pada awalnya tahun 2022 survei nasional ini dilakukan setiap 4 bulan sekali, namun mulai bulan Agustus 2023 klien kami tersebut meminta dilakukan survei setiap bulan hingga menjelang pemilu. Tentu ini membutuhkan perencanaan yang matang dan kesiapan sumber daya yang cukup.

Dan puncaknya kami melakukan exit poll pada hari h pemilu di 3000 TPS dengan responden 12000 pemilih yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Exit poll ini merupakan survey yang sangat mendebarkan, karena diwaktu relatif singkat, tidak lebih dari 6 jam, kami harus mengerahkan ribuan tenaga lapangan dititik sampel terpilih.

Berkat perencanaan yang matang dan kerja keras seluruh tim yang terlibat semua survei terkait pemilu 2024 berhasil kami selesaikan dengan baik.

Meski terbilang rutin melakukan survei terkait pemilu 2024, Alvara sangat jarang melakukan rilis hasil survei. Beberapa kawan sering bertanya kepada kami kenapa Alvara jarang muncul di media akhir-akhir ini. Tentu saja karena kami terikat dengan kode etik dan perjanjian dengan klien kami bahwa semua hasil survei tidak untuk kepentingan publik.

Kedepan, industri riset baik riset korporasi maupun riset sosial politik semakin kompetitif. Trend digital sangat berpengaruh terhadap industri riset, baik dari sisi metodologi maupun juga proses bisnis riset itu sendiri.

Berkembangnya big data data science membuat semua perusahaan harus beradaptasi, beberapa kali mengikuti conference riset 3 tahun terakhir hampir semua topiknya bicara tentang trend big data dan data science dan implikasinya bagi industri riset.

Tantangan terbesar adanya big data bagi riset ada pada proses data collection. Dalam riset kuantitatif, pelaksanaan sangat rigit dan terstruktur, sementara big data biasa data yang tersedia biasanya tidak struktur dan cukup fleksibel, sehinggu perlu beberapa penyesuain dalam prosesnya.

Tentu saja Industri riset tidak akan pernah mati, industri riset juga bukanlah sunset industry, justru kebutuhan akan data dari waktu ke waktu semakin meningkat. Hampir semua keputusan-keputusan penting semakin didasarkan pada data. Hanya saja sumber data yang semakin beragam, arus data yang semakin cepat dan tuntutan pengguna data yang semakin tinggi membuat industri riset harus beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah dengan sangat cepat.

Karena itu Alvara akan terus berbenah, kami tidak sempurna tapi akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam memproduksi berbagai data yang dibutuhkan oleh publik.

Terima kasih kepada semua klien, kolega alvara, seluruh tim alvara baik yang di Jakarta maupun yang disurabaya, researcer, statistician, dan seluruj tenaga lapangan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Leave a comment